KELANGSUNGAN HIDUP LAMUN (Enhalus acoroides) YANG DITRANSPLANTASI MENGGUNAKAN TEKNIK RAK BESI DIPERAIRAN PULAU BONTOSUA PANGKEP
DOI:
https://doi.org/10.1234/jit.v2i2.18Keywords:
Kelangsungan hidup; Transplantasi lamun; Enhalus acoroides; Rak besiAbstract
Penanaman lamun yang dikenal dengan transplantasi merupakan salah satu cara untuk memperbaiki atau mengembalikan habitat yang telah mengalami kerusakan, tingginya aktifitas masyarakat pesisir dikawasan padang lamun mengakibatkan lamun pada kawasan tersebut mengalami kerusakan sehingga perlunya dilakukan transnplantasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidup pertumbuhan lamun (Enhalus acoroides) yang ditransplantasi dengan metode rak besi. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Pulau Bontosua Desa Mattiro Bone Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan. Metode transplantasi yang digunakan adalah jangkar besi/TERFS dengan ukuran frame 50 cm x 50 cm dan memiliki tiga ukuran kotak yang berbeda-beda yaitu 12,5 cm x 12, 5 cm, 16,6 cm x 16, 6 cm dan 25 cm x 25 cm yang kemudian ditanam dan diamati pada 3 stasiun selama 60 hari, selanjutnya data diolah dengan menggunakan rumus tingkat kelangsungan hidup lamun, kemudian dianalisis dengan One-Way ANOVA dan diuji lanjut dengan metode Duncan menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kelangsungan hidup lamun yang ditransplantasi dengan rak besi berpengaruh terhadap ukuran frame yang berbeda, kelangsungan hidup tertinggi pada stasiun I dengan nilai rata-rata 87% dan kelangsungan hidup terendah pada stasiun III dengan nilai 76%.